1 Dibawah ini manakah sikap kepemimpinan dalam organisai yang baik . A. Percaya diri *** B. Panik C. Malu D. Ragu 2. Kepemimpinan dalam organisasi adalah . A. Penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki karakter yang kuat dan dapat dipercaya B. Pemimpin yang baik pemimpinyang baik memiliki sikap dan perilaku yang baik, hal ini yang harus benar-benar ada dalam diri seorang pemimpin karena ia merupakan orang dengan istilah nomor satu dalam organisasi tersebut, ia yang akan menggambarkan sebuah organisasi, apabila pemimpinnya berperilaku buruk maka tentunya orang-orang akan mulai berfikir yang tidak-tidak Kepemimpinandalam organisasi akan terasa tidak lengkap jika pemimpinnya tidak bertindak sebagai pelatih (coach) bagi para karyawan atau anggota timnya. Ketika seorang pemimpin berhasil membimbing para anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi yang diharapkan, maka secara otomatis organisasi tersebut akan lebih mudah untuk mencapai kesuksesan. Dalamstruktur organisasi, apabila tipe kepemimpinan perusahaan yang diterapkan sesuai dengan kondisi sekaligus target yang hendak dicapai, maka bisa mendorong seluruh elemen di dalam perusahaan untuk mengalami pertumbuhan ke arah yang lebih baik. Karyawan jadi bisa bekerja lebih sistematis dan otomatis produktivitas pun meningkat. Agarbisa menjadi pemimpin organisasi yang baik, ada lima kunci kepemimpinan yang bisa anda terapkan: 1. Delegasikan pekerjaan anda dengan bijaksana Kunci untuk menjadi pemimpin yang sukses belajar melakukan delegasi yang efektif. Bawahan yang diberi delegasi diberikan tidak hanya tugas, namun juga wewenang untuk menyelesaikan tugas. 2. cara membuat es jeruk peras untuk jualan. Gaya kepemimpinan otoriter merupakan gaya manajemen tertua di dunia. Beberapa tokoh dunia yang pernah memimpin dengan gaya otoriter adalah Genghis Khan, Napoleon Bonaparte, Queen Elizabeth I, Richard Nixon, dan Adolf Hitler. Gaya kepemimpinan otoriter juga dikenal sebagai kediktatoran, kepemimpinan otoritatif, atau kepemimpinan tirani. Nah, berikut Glints telah merangkum semua hal yang perlu kamu tahu seputar gaya kepemimpinan otoriter. Apa Itu Gaya Kepemimpinan Otoriter? Sumber Pexels Kepemimpinan otoriter adalah gaya manajemen yang menumpukan proses decision-making pada posisi kepemimpinan teratas. Artinya, pemimpin sebagai kepala dari organisasi adalah satu-satunya pihak yang memiliki kontrol untuk membuat semua keputusan strategis. Pemimpin yang otoriter biasanya jarang mempertimbangkan masukan dari anggota kelompok untuk membuat keputusan. Hal ini karena pemimpin yang otoriter memutuskan segala sesuatunya hanya berdasarkan pertimbangan pribadi. Kepemimpinan otoriter juga memiliki kontrol mutlak atas anggota yang dibawahinya. Itu sebabnya, pemimpin yang otoriter sering memandang diri mereka seperti mesin mobil yang menggerakkan orang di bawah kendali atau perintah mereka. Ciri-Ciri Kepemimpinan Otoriter © Secara garis besar, karakteristik dari gaya kepemimpinan otoriter adalah Tidak meminta atau menerima masukan dari orang lain untuk mengambil keputusan. Sosok pemimpin membuat semua keputusan dalam perusahaan, baik skala kecil maupun besar. Pemimpin mengarahkan atau memberi mandat terkait semua metode, kebijakan, dan prosedur di tempat kerja. Anggota kelompok jarang dipercaya untuk membuat keputusan atau mengerjakan tugas penting. Pekerjaan cenderung sangat terstruktur dan sangat kaku. Kreativitas dan pemikiran out-of-the-box cenderung tidak didukung. Peraturan dijabarkan dan dikomunikasikan dengan jelas. Namun dalam konteks ini, kompetensi pemimpin sebetulnya menjadi kunci yang sangat berarti. Maka itu, tidak sembarang orang juga yang bisa menjabat kepemimpinan dalam organisasi dengan gaya otoriter. Pemimpin otoriter yang hebat adalah yang sukses dalam memimpin dan menyatukan beragam individu unik untuk tetap selaras mengikuti flow kerja tanpa hambatan. Merangkum Harvard Business Review, agar caranya efektif, pemimpin yang menganut gaya otoriter harus menunjukkan kompetensi dan kecerdasan emosional sebagai berikut 1. Kemandirian Pemimpin otoriter memikul beban moral yang tidak main-main untuk selalu bisa menghasilkan keputusan yang tepat sendiri setiap saat. Mereka juga harus mampu dan siap menghadapi setiap tantangan yang datang. Maka itu, ia harus menunjukkan kemandirian yang tinggi. Seorang pimpinan otoriter juga sangat mengandalkan intuisi dan keyakinan diri sendiri untuk bisa mengenali masalah dan mempertimbangkan kemungkinan jalan keluarnya. 2. Bertanggung jawab Pemimpin memutuskan sendiri solusi dan langkah-langkah kerjanya untuk menyelesaikan masalah. Kemudian, ia sendiri jugalah yang mendelegasi tugas dan mengawasi jalannya setiap proses. Maka itu, ia juga harus siap bertanggung jawab penuh selama memimpin tim dan membuat banyak keputusan penting seiring waktu. Jika berhasil, maka apresiasi dan penghargaan sebagian besar akan mengalir padanya. Begitu pun sebaliknya, jika rencana gagal total, mereka sendirilah yang menanggung akibatnya. 3. Memiliki keahlian di bidangnya Pemimpin diharapkan memiliki sejumlah keahlian yang terkait dengan industri dan pengalaman yang baik di bidangnya. Pemimpin yang baik harus memiliki bekal pemahaman yang kuat tentang masalah yang harus diatasi dan tujuan yang harus dicapai. Mereka juga harus memiliki visi yang jelas untuk mencapai kesuksesan. Ketika pemimpin adalah orang yang paling berpengetahuan dalam kelompok, kepemimpinan otoriter dapat menghasilkan keputusan yang cepat dan efektif. 4. Ambisius dan gigih Jabatan kepemimpinan otoriter butuh diduduki oleh sosok dengan gaya ambisius, gigih, dan tidak mudah menyerah. Pemimpin memiliki visi dan mampu memacu tim untuk menyelesaikan tugas secara efektif. Pemimpin juga harus memiliki tekad kuat dan sifat ulet untuk bisa sukses dan menyelesaikan segala sesuatunya. Selain itu, ia juga harus sigap menghadapi masa-masa yang menantang, kegagalan, dan ketidakpastian. 5. Konsisten dalam bertindak Pemimpin bekerja untuk menjaga aturan, prosedur, dan kebijakan tetap sama. Oleh karena itu, ia perlu konsisten dalam komunikasi dan tindakan mereka. Pemimpin yang efektif juga berpegang teguh pada transparansi karena merekalah yang membuat sebagian besar keputusan. Maka itu, mereka harus terampil dan mahir menyampaikan dengan jelas apa yang mereka butuhkan dari anggotanya. 6. Kemampuan beradaptasi Pemimpin mudah beradaptasi dapat cepat mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan yang dapat menghambat kesuksesan. Pemimpin otoriter juga harus selalu bisa tampil penuh percaya diri meski di bawah tekanan berat. Hal ini dapat memberikan rasa aman bagi setiap orang yang bekerja di bawahnya. Pasalnya, mereka benar-benar hanya bergantung pada pemimpin sebagai pembuat keputusan tunggal. Perusahaan yang Tepat bagi Kepemimpinan Otoriter Gaya kepemimpinan otoriter masih umum diterapkan di beberapa lembaga yang bertekanan tinggi, seperti militer, manufaktur, misi darurat, bisnis konstruksi, restoran, kedirgantaraan, dan perusahaan dengan kuota penjualan yang agresif. Selain itu, kepemimpinan otoriter dapat cocok diterapkan pada bisnis yang membutuhkan panduan tegas untuk melewati krisis atau tantangan karena Departemen atau tim yang tidak memenuhi tujuannya dalam kuartal terakhir. Pergeseran kepemilikan, kepemimpinan, atau struktur perusahaan. Perputaran perusahaan setelah penurunan. Akan mengalami perubahan struktur organisasi secara besar-besaran. Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan Otoriter © Unsplash Pemimpin otoriter bekerja paling efektif dalam masa penuh tekanan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari gaya kepemimpinan otoriter, dikutip dari Verywellmind Kelebihan gaya kepemimpinan otoriter Efektif ketika keputusan harus dibuat dengan efisien dan cepat, tanpa waktu untuk berkonsultasi dengan orang lain. Mencegah bisnis atau proyek menjadi stagnan karena organisasi yang buruk atau kurangnya kepemimpinan. Membuat individu, kelompok, atau tim tidak kelewatan tenggat waktu proyek penting. Pemimpin dapat lebih mudah mengelola krisis ketika kendali ada sepenuhnya di tangan mereka. Arahan dan visi yang jelas. Pemimpin otoriter bekerja paling efektif dalam situasi penuh tekanan. Hal ini membuat setiap anggota tim menghormati kepemimpinannya. Kekurangan gaya kepemimpinan otoriter Membuat kepemimpinan berpusat pada satu sosok tertinggi atau “pemimpin adalah penguasa” Sering menunjukkan kepercayaan pada nasihat, saran, ide, dan kemampuan decision-making orang lain. Karyawan yang berada di bawah kepemimpinannya tidak memiliki rasa ownership dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Membuka peluang bagi pemimpin untuk menyalahgunakan jabatannya. Kesuksesan kepemimpinan berdasarkan rasa takut dan kepatuhan bawahan yang bersifat kaku. Membuat perusahaan berisiko bergantung pada satu orang saja, sehingga rentan membuat orang-orang di bawahnya sulit berfungsi ketika ia keluar. Tips Menerapkan Kepemimpinan Otoriter © Kepemimpinan otoriter tidak memandang kebebasan individual. Akan tetapi, kepemimpinan otoriter masih dapat berhasil di berbagai industri modern jika cara menerapkannya tepat. Berikut adalah beberapa tipsnya 1. Hormati bawahan sebagai rekan kerja Tunjukkan empati, objektivitas, dan rasa hormat terhadap rekan kerja. Rasa hormat yang ditunjukkan pemimpin terhadap orang di bawahnya dapat merangsang budaya saling menghormati. Jika kedua belah pihak bisa saling menghormati, ini membantu meredakan perselisihan di tempat kerja. 2. Komunikasikan secara detail Sebagian besar karyawan tahu bahwa pemimpin menginginkan mereka untuk taat peraturan dan mengikuti prosedur. Namun, beberapa mungkin tidak langsung bisa memahami apa yang benar-benar mereka butuhkan untuk melakukannya. Maka itu, jelaskanlah secara detail dan gamblang mengenai semua ekspektasi, rencana kerja, dan tujuan akhirnya. Kejelasan membantu staf memahami aturan sehingga mereka lebih mungkin untuk bekerja sama. 3. Bersikap adil Ada risiko dari kepemimpinan otoriter untuk menumbuhkan rasa ketidakpercayaan. Maka itu, pemimpin perlu memastikan bahwa mereka memperlakukan semua orang sama, dan bahwa mereka memberlakukan kebijakan yang sama terlepas dari siapa karyawannya. Konsistensi menghasilkan kepercayaan dan membantu pemimpin mendapatkan rasa hormat dari orang-orang sekitarnya. Karyawan menghormati keadilan dan perlakuan yang tidak memihak. 4. Izinkan berpendapat Buat ruang bagi karyawan untuk bisa mengekspresikan diri dan menawarkan saran, sekecil apa pun itu. Bahkan jika ide yang terkumpul tidak ada yang bisa diwujudkan, orang-orang tetap menghargai kebebasan untuk sharing pemikiran mereka. Itulah segala hal yang perlu kamu tahu tentang gaya kepemimpinan otoriter termasuk kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Memang selama ini, kesan otoriter adalah gaya memimpin yang buruk. Namun, hal ini juga bergantung pada setiap individu dan bagaimana penerapannya. Jika tepat, maka gaya kepemimpinan satu ini bisa jadi keuntungan bagi tim dan perusahaan. Selain kepemimpinan otoriter, masih banyak gaya kepemimpinan lain yang bisa kamu terapkan ketika di tempat kerja. Apa saja itu? Tenang saja, kamu bisa mengetahuinya dengan membaca ragam artikel gaya kepemimpinan di Glints Blog. Yuk, klik di sini sekarang untuk cari tahu lebih lanjut! 5 PROS & CONS OF AUTHORITATIVE LEADERSHIP Autocratic Leadership Kepemimpinan dalam organisasi sangat penting untuk membangun suatu konsep yang tepat agar organisasi berjalan baik. Jenis kepemimpinan terbagi menjadi 6 dengan kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Sedangkan, bentuk kepemimpinan terbagi menjadi 2 dengan ciri yang berbeda Putri – Seorang pria memandang focus ke depan dengan tubuh yang berdiri tegak. Seakan dia siap menaklukan dunia yang menantangnya. Lelah raga dia rasakan, lelah jiwa dia serahkan, namun semangatnya dia tularkan. Dalam setiap jejak yang ia tinggalkan, terlukis guratan dedikasi tinggi dan setiap tetes keringatnya. Ia selalu berdiri paling depan mengayomi semua yang paling terbelakang. Ia menolak berdiri di belakang lalu meneriakkan perintah kepada yang paling depan. Bahasa lisan yang terucap berenang bebas di ruang hampa dan memeluk erat oleh telinga setiap anggota. Itulah karakter seorang pemimpin perkasa yang rela membela anggota. Kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat penting agar tercapainya suatu tujuan dari organisasi tersebut. Setiap orang memiliki jenis gaya kepemimpinan yang berbeda-beda untuk membawa organisasinya pada tujuan akhir. Seorang pemimpin dapat menjelaskan visi, materi kepemimpinan dalam organisasi, dan pendekatan yang akan terlaksana melalui ppt pemimpin dalam organisasi. Organisatoris lain baca ini Konsep Organisasi Pendidikan Sejarah dan Cirinya Metode ini biasa berlaku di kampus oleh ketika membicarakan pemimpin mahasiswa dalam organisasi. Selain menyampaikan hal tersebut dalam power point pemimpin dalam organisasi, pemimpin juga dapat merangkul bawahannya lewat pembicaraan santai di warung kopi maupun resto. Pemimpin perubahan dalam organisasi bisa terus berganti sepanjang waktu. Hal ini terpengaruh dari karakter masing-masing pemimpin, kondisi social dan budaya, serta factor eksternal lainnya. Perlu kita ingat pula bahwa maju mundurnya sebuah organisasi tidak hanya bergantung pada pemimpinnya. Melainkan kepada para anggotanya. Itulah sebabnya, kepemimpinan dan motivasi dalam organisasi juga sangat penting untuk dikuasai. Dalam artikel ini, kami akan mengulas secara mendalam tentang sebuah pemimpin dalam suatu organisasi. Daftar Isi Pengertian KepemimpinanMenurut Ordward Tead 1929Menurut Hemhill dan Coon 1995Menurut Young dalam Kartono, 2003Menurut Tead, Terry, Hoyt dalam Kartono, 2003Menurut Moejiono 2002Menurut StonerFungsi Kepemimpinan6 Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan dalam OrganisasiKoersifOtoritatifAfiliatifDemokratisPacesettingCoachingBentuk KepemimpinanKepemimpin formalKepemimpinan informalPengertian Kepemimpinan Pengertian kepemimpinan Foto Peran kepemimpinan dalam sebuah organisasi teramat sangat penting. Efektivitas seorang pemimpin dapat ditentukan oleh keberhasilannya mengarahkan anggotanya. Jika kita membicarakan soal pemimpin, umumnya yang terpikirkan adalah seorang pemimpin berjenis kelamin pria. Padahal seorang wanita juga memiliki jiwa kepemimpinan yang sama dengan pria. Kepemimpinan wanita dalam organisasi cenderung menggunakan perasaan. Namun dengan perasaan itulah, ia mampu membuat suatu keputusan yang matang karena telah mendapat perhitungan secara hati-hati. Alhasil, semua orang di sekitarnya bisa melihat dan merasakan dampak positif dari keputusan tersebut. Kebanyakan orang menilai bahwa orang yang memiliki jiwa kepemimpinan itu harus memiliki karakteristik atau sifat tertentu. Contohnya seperti memiliki cara pandang ke depan visioner, mendominasi kelompok atau organisasinya, memiliki kemampuan persuasi, dan berkarisma. Namun, sesungguhnya apa yang dimaksud dengan kepemimpinan? Berikut pengertian secara umum dan beberapa pengertian dari para ahli. Secara ringkas, kepemimpinan merupakan suatu proses untuk mempengaruhi atau memberikan contoh oleh seorang pemimpin kepada para anggota kelompok/organisasi. Hal ini terlaksana untuk mencapai tujuan dan mewujudkan visi organisasi itu sendiri. Seorang pemimpin yang handal, mampu mempertahankan, memajukan, dan mengarahkan organisasinya dengan mantap. Ada banyak sekali teori kepemimpinan dalam organisasi. Di bawah ini, kami rangkum pengertian kepemimpinan tim kerja dalam organisasi menurut para ahli Menurut Ordward Tead 1929 Kepemimpinan sebagai suatu kegiatan yang dapat membuat seseorang mampu mendorong orang lain untuk dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaanya. Menurut Hemhill dan Coon 1995 Kepemimpinan adalah suatu sikap seorang individu yang memimpin kegiatan suatu organisai atau kelompok untuk mencapai tujuan yang ingin menjadi capaian berasama-sama. Menurut Young dalam Kartono, 2003 Kepemimpinan adalah wujud dominasi yang berdasarkan atas keterampilan pribadi yang sanggup menghidupkan atau memengaruhi orang lain untuk berbuat sesuatu atas dasar penerimaan oleh suatu organisasi atau kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus. Menurut Tead, Terry, Hoyt dalam Kartono, 2003 Kepemimpinan adalah sebuah kegiatan atau seni untuk memengaruhi orang lain untuk dapat bekerja secara bersama dengan berdasarkan pada kemampuan seseorang dengan membimbing orang lain demi mencapai sebuah tujuan-tujuan yang menjadi goals dari suatu kelompok. Menurut Moejiono 2002 Memandang bahwa kepemimimpinan sebetulnya sebagai akibat dari pengaruh satu arah, karena setiap pemimpin mungkin mempunyai kualitas-kualitas tertentu yang membedakannya dengan para anggotanya. Para ahli teori sukarela cenderung memandang leadership sebagai pemkasaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin. Menurut Stoner Kepemimpinan adalah suatu cara mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi aktivitas yang berhubungan dengan anggota organisasi atau kelompok. Organisatoris lain baca ini Zaman Prasejarah Definisi, Ciri, Kelebihan Kekurangan Pentingnya kepemimpinan dalam organisasi ibarat kepala pada tubuh. Tanpa kepala, tubuh akan mati seketika. Begitu juga dengan sebuah organisasi yang tak memiliki pemimpin tangguh. Fungsi seorang pemimpin Foto Kegunaan pemimpin dalam organisasi yaitu untuk menjalankan wewenang. Selain itu, pemimpin dan komunikasi dalam organisasi akan menjaga jalinan kerja sama, dan menjamian kelancaran serta keutuhan organisasi. Hal tersebut dapat terjabarkan lagi sebagai berikut Mengambil sumber daya manusia dan sumber daya keputusan dan memberikan motivasi kepada seluruh jawab atas semua tindakan. 6 Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan dalam Organisasi Gaya kepemimpinan Foto Kepemimpinan dana gaya komunikasi dalam sebuah organisasi akan berbeda-beda. Semuanya memiliki kekurangan serta kelebihannya masing-masing. Sehingga dalam penerapannya, harus memperhatikan banyak hal. Terdapat 6 jenis kepemimpinan antara lain Koersif Jenis kepemimpinan koersif bisa kita kenal dengan kepemimpinan otoriter. Pada jenis ini seorang pemimpin akan memerintah sesuai kemauannya sendiri tanpa ada orang yang berhak membantah semua perintahnya. Pemimpin sudah menentukan berbagai hal sejak awal, sehingga ketika pelaksanaannya tidak menerima rencana atau usulan dari bawahannya. Kepemimpinan dan kekuasaan dalam organisasi, terpusat pada satu orang saja. Kelebihan dari jenis coersif adalah saat lembaga dengan kelompok membutuhkan sebuah pengambilan suatu keputusan yang secara mendadak atau darurat dengan tepat. Maka, pemimpin akan memutuskan langkah atas pertimbangannya sendiri tanpa pengaruh dari orang lain. Selain itu, tidak perlu adanya diskusi sehingga meminimalisir adanya pedebatan yang akan membuat keputusan tidak segera kita ambil. Pemimpin pada jenis yang satu ini akan menimbulkan sikap sangat disiplin pada seluruh anggota atau bawahannya. Bisa kita sebut, ini adalah gaya kepemimpinan yang efektif dalam organisasi. Kekurangan dari jenis ini adalah ketika pelaksanaan tugas yang terencana, bawahan atau anggota kelompok tidak bisa berpikir kreatif dan akan mudah bosan. Hal ini beralasan dengan apa yang harus dikerjakan sudah ditentukan oleh pemimpinnya. Otoritatif Jenis pemimpin ini bukan jenis pemimpin yang otoriter, akan tetapi pemimpin yang memiliki kekuasaan dengan persetujuan dan kejelasan visi yang dia paparkan. Pemimpin akan melakukan perubahan-perubahan agar mencapai visi dari organisasi tersebut. Pemimpin jenis ini memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mudah memengaruhi orang lain untuk bekerja sama. Kelebihan dari jenis ini adalah ketika seorang pemimpin bertemu dengan anggota yang mampu diajak bekerjasama dan mampu mebuat perubahan-perubahan sesuai dengan kemajuan jaman. Kekurangan jenis ini adalah ketika harus mengambil keputusan yang cepat dan mendesak, pemimpin butuh waktu lama untuk memutuskan langkah yang harus diambil. Selain itu, pemimpin jenis ini akan mengalami kesulitan apabila anggota atau bawahannya tidak mampu berpikir kreatif untuk sebuah perubahan. Afiliatif Pemimpin dengan gaya afiliatif adalah seorang pemimpin selalu membuka jalan luas bagi bawahannya untuk bertindak secara mandiri. Ia adalah tipe orang yang selalu mengedepankan kebahagiaan para anggotanya. Sehingga setiap anggota memiliki kesempatan yang sama dalam memberikan ide-ide untuk kemajuan organisasi. Organisatoris lain baca ini Organisasi Zaman Agama Bentuk dan Ciri Kelebihan jenis ini adalah terjadi harmonisasi antara pemimpin dan bawahan karena adanya keterbukaan. Para anggota pun akan merasa senang sebab pemimpin dapat memprioritaskan semua kegiatan dan tujuannya pada anggota. Kelemahan jenis ini adalah anggota akan merasa ketergantungan kepada pemimpinnya, karena pemimpin selalu membantu mereka. Selain itu, orang yang belum mengenal pemimipin tersebut akan cenderung menganggap remeh pemimpinnya. Seringkali, sifat terbuka dengan masalah yang ada, dan sikap meminta pendapat dari bawahan, berarti sebagai ketidakmampuan. Akibatnya, anggota merasa bahwa pemimpinnya tidak layak, tidak berpengalaman, atau minim skill. Demokratis Kepemimpinan jenis ini mengedepankan pendapat dari anggota ketika mengambil suatu keputusan. Sehingga setiap masalah terselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat. Kepemimpinan ini hampir serupa dengan kepemimpinan afiliatif. Namun perbedaannya adalah pemimpin demokratis tidak mengedepankan kebahagian anggotanya. Tujuan keterbukaan adalah untuk saling memahami satu sama lain sehingga bisa terwujud sinergi dan kerjasama. Pemimpin bijak segera mengambil sebuah keputusan berdasarkan dengan suara terbanyak. Kelebihan dari jenis ini adalah terjadinya suatu keterbukaan antara anggota dan pemimpin. Jadi semua masalah dalam suatu organisasi dapat muncul oleh semua anggota dan dapat turut menyelesaikan masalah tersebut. Kelemahan dari jenis ini adalah jika seorang pemimpin tidak dapat mengambil keputusan dengan tepat dan terjadi perselisihan antaranggota. Kepemimpinan kekuasaan dan politik dalam organisasi akan terus berubah-ubah. Kadang membawa kebaikan, namun bisa juga mengakibatkan keretakan. Selain itu, apabila ada anggota yang tidak sepaham atau memiliki cara pandang yang berbeda dengan pemimpin maka akan menimbulkan perdebatan. Pacesetting Kepemimpinan jenis ini menyatakan bahwa pemimpin memerlukan atau menutut kesempurnaan dari anggotanya. Pemimpin jenis ini membuat standar-standar yang harus terpenuhi oleh setiap anggotanya agar tercapai apa yang menjadi keinginan sang pemimpin. Ia tidak segan-segan untuk mengganti atau memecat anggotanya jika dia merasa tidak cocok atau tidak memenuhi standar. Kelebihan jenis ini adalah apa yang terlaksana oleh anggota dari suatu organisasi selalu sempurna, karena sesuai dengan standar yang berlaku oleh pemimpinnya. Kelemahan jenis ini adalah ketika anggotanya adalah orang yang tidak suka berkembang atau sulit memotivasi diri. Maka seluruh anggota dariorganisasi tersebut merasa tidak dianggap oleh pemimpin dan menjadi malas untuk mengerjakan pekerjaannya. Pada akhirnya anggota tersebut akan berganti dengan orang yang lebih berkompeten. Anggota juga akan lebih mudah merasa stress karena tuntutan, persaingan, dan standar tinggi yang harus selalu full sepanjang waktu. Coaching Adapun model Kepemimpinan dengan jenis ini hampir serupa dengan kepemimpinan sebelumnya yaitu pacesetting karena pemimpin ini menuntut adanya kesempurnaan dari para anggotanya. Namun jenis ini menentukan standar yang berbeda-beda untuk setiap individu. Pemimpin jenis ini menuntut anggotanya untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan bakat yang mereka punya. Mereka yang mengadopsi tipe kepemimpinan dalam organisasi yang disebut coaching ini, meyakini bahwa dengan berkembangnya anggota maka akan berkembang pula organisasi yang dipimpinnya. Kelebihan jenis ini adalah pemimpin dapat mengenali semua anggota yang ada dalam organisasinya. Ia dapat menggali kemampuan terpendam dari seiap anggotanya dan memperbaiki kelemahan-kelemahan mereka. Kelemahan pemimpin jenis ini adalah ia memerlukan waktu untuk mengenal dan mengembangkan anggotanya satu per satu. Karena tentunya setiap individu itu unik dan berbeda sehingga perlu dialog panjang dengan setiap anggota untuk mengenal mereka. Bentuk Kepemimpinan Bentuk kepemimpinan Foto Dalam kepemimpinan terdapat dalam dua bentuk, yaitu kepemimpin formal dan kepemimpin informal. Berikut ini uraian mengenai bentuk dan ciri dari masing-masing bentuk tersebut. Kepemimpin formal Kepemimpinan formal terdapat dalam suatu organisasi formal seperti perusahaan, Lembaga pemerintah, organisasi militer, dan sebagainya. Pemimpin formal dipilih melalui mekanisme tertentu serta akan disahkan melalui pelantikan resmi. Mereka yang memegang jabatan ini biasanya melakukan pendekatan yang bersifat instruksi. Adapaun seorang Pemimpin dengan gaya formal memiliki ciri-ciri sebagai berikut Berstatus sebagai seorang pemimpin dengan gaya formal ditetapkan dan diangkat selama masa jabatan tertentu, atas dasar suatu legalitas formal oleh penunjukan pihak yang pengangkatan, harus dapat memenuhi beberapa persyaratan formal organisasi formal mendukung untuk menjalankan tugas mereka melakukan sebuah kesalahan, maka merekan akan dikenai sanksi dan hukuman. Kepemimpinan informal Sementara itu, kepemimpinan informal tidak terpilih melalui pemilihan atau pengangkatan secara formal. Seseorang dapat menjadi pemimpin informal karena memilliki latar belakang pribadi yang kuat seperti mempunyai keunggulan fisik, keterampilan yang diakui oleh para anggota organisasi, dan sebagainya. Organisatoris lain baca ini Perbedaan Khutbah Tabligh dan Dakwah Karenanya, ia dianggap memiliki kualitas unggul dan layak memangku jabatan tersebut. Pemimppin informal kemudian mencapai kedudukan sebagai orang yang dapat memengaruhi kondisi psikis dan perilaku dalam suatu kelompok. Umumnya, ia tidak memiliki wewenang untuk memberi perintah dan menghukum para anggota organisasi. Pemimpin informal melakukan pendekatan dengan pendekatan yang bersifat persuasif. Pemimpin informal memiliki ciri-ciri sebagai berikut Tidak memiliki penunjukan formal sebagai pemimpinMasyarakat menunjuk dirinya dan mengakuinya sebagai pemimpinStatus kepemimpinan dapat berlangsung selama kelompok yang bersangkutan masih mengakui dan menerima dirinyaTidak dapat dimutasikanEnggan memiliki atasanTidak pernal mencapai promosi Daftar Pustaka 2012. Keragaman Konsep Kepemimpinan Dalam Organisasi. Juris. Volume 11, No 2, hal. Ciri-ciri Kepemimpinan yang Baik dalam Suatu Organisasi, Foto Pixabay Setiap organisasi membutuhkan pemimpin, baik dari organisasi kecil seperti organisasi di sekolah sampai yang berbentuk besar, seperti suatu organisasi. Jika kamu ingin menjadi pemimpin yang baik, maka kamu perlu terlebih dahulu mengetahui ciri-ciri kepemimpinan yang Kepemimpinan yang Baik di Suatu OrganisasiCiri-ciri Kepemimpinan yang Baik dalam Suatu Organisasi, Foto Pixabay Sebenarnya selain untuk menjadi pemimpin yang baik, ciri-ciri kepemimpinan perlu kita kembangkan agar bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik, meskipun kita mungkin tidak ingin menjadi dari buku Ciri Utama Kepemimpinan Sejati, Sudomo, 20213, inilah sejumlah ciri-ciri kepemimpinan yang perlu dikembangkan di dalam diri masing-masingTidak hanya untuk menjadi pemimpin yang baik, kita semua harus menjadi orang yang komunikatif agar dapat terhindar dari berbagai harus mampu menyampaikan pesan dengan jelas, baik dari segi gaya bahasa maupun konteks yang disampaikan, dan agar pesan itu bisa diterima dengan baik oleh pihak yang penyampaian pesan yang baik dan jelas, kita akan terhindar dari miskomunikasi, yang sering menjadi hambatan utama di dalam kerja kepemimpinan yang baik selanjutnya adalah mau mendengarkan pendapat, kritik, dan saran dari setiap anggota tanggung jawab pemimpin tidak terbatas pada memberikan perintah kepada organisasinya, tetapi juga mendengarkan berbagai ide dan pendapat dari setiap anggota organisasi agar bisa memperoleh cara maupun jalan keluar yang terbaik untuk kerja sama pada dasarnya tidak dilakukan satu arah dari pemimpin ke anggota, melainkan harus dilakukan pemimpin adalah seseorang yang terus-menerus mencari aman, maka organisasimu tidak akan cepat keberanian untuk mengambil risiko, seseorang akan dapat keluar dari zona nyaman dan menemukan hal-hal luar biasa yang selama ini belum pernah Kemampuan Problem SolvingMemang tidak semua orang memiliki kemampuan problem solving alias pemecahan masalah yang kemampuan inilah yang membedakan pemimpin dari anggota organisasi lainnya. Seorang pemimpin harus mampu menganalisis masalah dan membentuk solusi terbaik untuk itu, seorang pemimpin juga perlu memperdulikan kondisi setiap anggota organisasinya, agar semangat mereka kembali itu bisa ditunjukkan dengan berbagai hal sederhana, seperti menanyakan kabar atau mengucapkan selamat ulang mengetahui ciri-ciri kepemimpinan yang baik, mari kembangkan ciri-ciri tersebut di dalam hidup kita. Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis 10 Ciri-ciri Kepemimpinan yang Baik, Wajib Diketahui! 10 Ciri-ciri Kepemimpinan yang Baik, Wajib Diketahui! Ciri-ciri kepemimpinan yang baik sudah sering dibahas, baik dalam buku maupun artikel di internet bahkan di forum-forum diskusi. Banyak juga pemimpin di dunia ini yang mampu menginspirasi karena memiliki gaya kepemimpinan yang patut diteladani. Kepemimpinan kepada atasan sangat memberikan kontribusi terhadap perkembangan kinerja pegawai di bawah kepemimpinannya. Seorang pemimpin yang baik juga mampu memberikan dampak positif dan memaksimalkan potensi tim untuk menunjukkan kemajuan ke arah yang lebih baik. Ada beberapa kriteria seorang pemimpin yang harus diketahui. Jika Anda memiliki kriteria atau kemampuan ini, maka hal tersebut bisa menunjukkan kredibilitas Anda sebagai pimpinan. Lalu, Apa saja si ciri-ciri kepemimpinan yang baik dan harus Anda ketahui? dapatkan jawabannya dengan membaca artikel tentang ciri-cirip kepemimpinan yang baik di bawah ini. 10 Ciri-ciri Kepemimpinan yang Baik Setiap pemimpin pasti memiliki pendekatan kepemimpinan yang berbeda tergantung pada karakter dan kepribadiannya. Namun perlu diingat bahwa ada ciri-ciri tertentu yang membedakan seorang pemimpin yang ideal dan amanah dari seorang pemimpin biasa. Berikut adalah 10 ciri kepemimpinan yang harus Anda penuhi untuk menjadi atasan yang dapat memimpin tim Anda untuk mencapai tujuan. 1. Integritas Kualitas tertinggi dari kepemimpinan ideal adalah integritas. Tanpa itu, tidak ada keberhasilan yang nyata. Kejujuran dan integritas adalah kunci untuk menjadi seorang pemimpin yang ideal. Pemimpin Jujur pasti akan mendapatkan karyawan yang jujur. Baca juga Apa Itu Kepemimpinan Kolaboratif? Berikut Pengertian Lengkapnya 2. Inspire Ciri-ciri kepemimpinan yang baik selanjutnya adalah dapat menginspirasi banyak orang. Dengan memberikan inspirasi seperti ini, maka akan mengetahui tanggung jawab dan peran pemimpin dalam masyarakat. John Quincy Adams mengatakan bahwa jika tindakan Anda menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih banyak, belajar lebih banyak, berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih, maka Anda adalah seorang pemimpin. 3. Mampu Berkomunikasi Dengan Baik Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu mengkomunikasikan visi dan misi dengan baik. Ia memiliki strategi komunikasi yang efektif, yang kemudian menciptakan pola komunikasi yang solid antar karyawan yang dipimpinnya. Komunikasi merupakan aspek terpenting dalam membangun budaya kerja yang produktif. 4. Pengambilan Keputusan Ciri-ciri kepemimpinan yang baik keempat adalah kemampuannya dalam membuat keputusan yang tepat pada waktu yang tepat. Keputusan yang Anda buat harus memiliki dampak besar pada seluruh tim agar bisa sukses bersama. Saat mengambil keputusan, pemimpin juga tidak segan-segan berdiskusi dengan bawahannya guna memperoleh banyak kemungkinan solusi untuk dipertimbangkan. Hal ini karena pemimpin harus cerdas dalam menganalisa masalah dan akurat dalam mengambil keputusan. 5. Kreatif dan Inovatif Steve Jobs, seorang maestro bisnis berpengaruh, mengatakan bahwa salah satu hal yang membedakan seorang pemimpin dari seorang pengikut adalah inovasi. Anda harus kreatif dan inovatif untuk terus bersaing di dunia yang berubah dengan cepat ini. Dua hal ini akan membedakan Anda dan tim Anda. Diperlukan ide-ide yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk terus menciptakan inovasi. Untuk menjadi kreatif dan inovatif, Anda dapat mengikuti dan menggunakan berbagai tips untuk berpikir lebih kreatif dan penuh inovasi. 6. Tanggung jawab Arnold H. Glasow, menyebutkan kriteria pemimpin yang ideal harus siap menerima lebih banyak kritik atas kesalahan daripada pujian atas keberhasilan. Sikap kepemimpinan bebas hambatan adalah sikap yang dapat membuat semua individu dalam tim bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. Tentunya hal ini dapat didukung jika Anda bertanggung jawab sebagai seorang pemimpin. 7. Percaya diri dan optimisme Keterampilan lain dari pemimpin masa depan yang harus Anda miliki adalah rasa percaya diri. Keyakinan ini dapat mencakup kesiapan Anda untuk membuat keputusan, kesediaan Anda untuk mengambil risiko, dan kepercayaan yang Anda berikan kepada tim Anda dalam mengelola tugas. Anda perlu mengembangkan kepercayaan diri Anda untuk optimis tentang tanggung jawab yang diberikan kepada Anda. Selain itu, karyawan yang Anda pimpin mungkin optimis dengan tantangan yang mereka hadapi bersama. Bangun keyakinan bahwa Anda dan tim Anda akan mencapai kesuksesan yang Anda inginkan. 8. Kecerdasan Emosional Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak hanya cerdas secara kognitif tetapi juga cerdas secara emosional. Pemimpin yang ideal mampu mengendalikan emosi dalam situasi kritis apapun dan tetap tenang dalam menghadapi konflik yang muncul. Kecerdasan emosional juga memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran sosial dan membangun komunikasi yang efektif. Pemimpin yang cerdas secara emosional tidak akan mengambil keputusan dengan tergesa-gesa atau lebih mengutamakan ego pribadi, tetapi tetap mengutamakan rasionalitas. 9. Transparansi Salah satu cara terbaik untuk menjaga kepercayaan tim Anda adalah melalui transparansi. Akses terbuka untuk mengakses informasi penting bagi seluruh karyawan merupakan kunci untuk dapat memimpin dan memberikan rasa aman bagi semua yang dipimpin. Dengan memberikan akses terbuka ke informasi, Anda melibatkan tim dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. 10. Perlakuan baik terhadap orang lain Ciri-ciri kepemimpinan yang baik terakhir adalah mampu untuk berurusan dengan orang lain, terutama bawahan, dengan memberi mereka rasa hormat. Bawahan Anda adalah orang-orang seperti Anda yang pantas diperlakukan dengan bermartabat. Jadikan anggota tim Anda teman yang dapat Anda bagikan tanpa melebihi privasi Anda. Anda mungkin tegas, tetapi berhati-hatilah agar tidak melukai kepercayaan karyawan Anda. Kriteria pemimpin yang ideal sangat dibutuhkan agar anggota tim Anda menghormati Anda. Untuk menjadi pemimpin yang baik, Anda juga harus memiliki sikap kepemimpinan yang baik. Baca juga Kepemimpinan Afiliatif Pengertian Lengkap dan Tips Mengembangkannya Penutup Itulah ciri-ciri kepemimpinan yang baik yang wajib kamu ketahui. Jika Anda ingin meningkatkan keterampilan kepemimpinan Anda dan memiliki kriteria kepemimpinan, Anda dapat mencoba untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan Anda. Ada banyak webinar Indonesia yang bisa Anda hadiri, serta kursus online gratis dan berbayar untuk berbagai soft skill yang dibutuhkan pemimpin, seperti pelatihan kepemimpinan. Bagi Anda seorang pemimpin pasti memiliki keyakinan yang dapat mencakup kesiapan Anda untuk membuat keputusan. Setiap pemimpin pasti bisa mengambil risiko, dan kepercayaan yang Anda berikan kepada sebuah tim dalam mengelola tugas. Contohnya menggunakan software akuntansi yang praktis dan simple. Untuk itu, saat ini beralihlah dari cara manual dan mulailah menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online. Kenapa? Karena Accurate Online akan menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan Anda secara otomatis, cepat, dan akurat. Sehingga, pekerjaan akuntansi Anda akan lebih cepat selesai dan Anda pun akan bisa lebih fokus dalam menjalankan bisnis. Selain itu, berbagai fitur dan modul yang disediakan di dalamnya juga akan membuat bisnis Anda bergerak lebih cepat, efektif dan efisien. Anda bisa mencoba seluruh keunggulan dan fitur menarik dari Accurate Online selama 30 hari gratis dengan hanya klik banner di bawah ini. Seberapa bermanfaat artikel ini? Klik salah satu bintang untuk menilai. 5 pembaca telah memberikan penilaian Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini Jadilah yang pertama! As you found this post useful... Follow us on social media! We are sorry that this post was not useful for you! Let us improve this post! Tell us how we can improve this post? Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link RingkasanWajar jika kepribadian dan pengalaman memengaruhi gaya kepemimpinan Anda. Meski tidak ada satu cara yang tepat untuk memimpin, mengidentifikasi gaya kepemimpinan dapat membantu Anda untuk mengembangkan rangkaian keterampilan dan memberdayakan tim. Dalam artikel ini, kami menggambarkan 11 gaya kepemimpinan berbeda beserta pro dan kontranya dalam berbagai kesamaan Sheryl Sandberg, COO Facebook, dan Marvin Ellison, CEO Lowe’s? Mereka sama-sama pemimpin yang luar biasa. Sheryl melakukan perubahan dalam industri teknologi, sedangkan Marvin menerima tantangan di dunia ritel. Keduanya berpikiran maju, memiliki visi untuk pekerjaan mereka, dan cukup persuasif sehingga menarik perhatian audiens. Kepemimpinan itu beraneka ragam. Setiap pemimpin memiliki kepribadian dan pengalaman sendiri yang memengaruhi gaya uniknya. Gaya ini dapat berkembang seiring waktu, jadi gaya kepemimpinan Anda saat ini mungkin berbeda dengan yang akan datang. Untuk membantu memahami gaya kepemimpinan Anda saat ini dengan lebih baik dan cara menggunakannya untuk memberdayakan tim dalam menciptakan dampak, kami membahas 11 gaya dan teori kepemimpinan umum. 1. Kepemimpinan otoriter otokratisPemimpin otoriter, yang juga disebut otokratis, memiliki komando dan kontrol yang jelas atas bawahannya. Pengambilan keputusan bersifat terpusat, yang berarti hanya satu orang yang mengambil keputusan penting. Pemimpin otoriter memiliki visi yang jelas tentang gambaran besar, tetapi hanya melibatkan anggota lain dalam tim berdasarkan tugas atau kebutuhan. Dalam hal pujian atau kritik, pemimpin otoriter akan memberikannya secara pribadi dan tidak di hadapan banyak orang. Anda mungkin menganggap pemimpin otoriter tidak menyenangkan, tetapi tidak selamanya begitu. Mereka jarang menunjukkan sikap tidak bersahabat. Sebaliknya, mereka biasanya ramah atau, kadang, tidak menunjukkan sifatnya. Pemimpin otoriter mungkin berkaitan dengan pernyataan iniSaya memprioritaskan pembelajaran saya sendiri daripada pembelajaran perbedaan pendapat di perusahaan, pendapat saya biasanya terlalu banyak pendapat, kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan. Pada proyek yang menjadi tanggung jawab saya, saya mengabaikan mereka yang berbeda kepemimpinan otoriterKepemimpinan otoriter memiliki kemampuan untuk menyelesaikan proyek dalam desakan waktu. Gaya ini berguna saat tindakan tegas otokratis akan berhasil ketika pemimpinnya adalah anggota yang paling berpengetahuan dalam kepemimpinan otoriterGaya ini tidak mendorong kreativitas. Pemimpin dapat dipandang secara negatif dan dianggap angkuh atau kesulitan mencoba gaya kepemimpinan lainnya dan biasanya keras kepala. 2. Kepemimpinan partisipatif demokratisPemimpin partisipatif atau demokratis menerima pendapat semua orang dan mendorong kolaborasi. Sekalipun mereka yang memutuskan, pemimpin jenis ini mendistribusikan tanggung jawab dalam mengambil keputusan kepada semua orang. Pemimpin partisipatif adalah bagian dari tim. Mereka menghabiskan waktu dan energi untuk pertumbuhan kolega karena mereka tahu bahwa, pada akhirnya, hal tersebut membantu mencapai gol akhir. Jika mahir dalam lingkungan grup yang kolaboratif, ini mungkin gaya kepemimpinan partisipatif mungkin berkaitan dengan pernyataan iniMemprioritaskan pembelajaran grup akan menguntungkan peran saya. Dalam perbedaan pendapat di perusahaan, kita harus mendengarkan opini semua orang, lalu mencari solusi. Semakin banyak orang yang kita miliki untuk menangani proyek, akan semakin baik hasilnya. Saya menerima mereka yang berbeda pendapat karena ini akan membuat produk akhir jadi lebih baik. Pro kepemimpinan partisipatifMenurut studi Lewin, ini gaya kepemimpinan paling efektif. Kepemimpinan partisipatif menghasilkan kontribusi dengan kualitas lebih tinggi. Ada lebih banyak kreativitas dan anggota grup merasa dilibatkan. Semua orang memahami gambaran umum dan termotivasi untuk mencapai gol akhir. Kontra kepemimpinan partisipatifTim dengan pemimpin partisipatif tidak seproduktif tim dengan pemimpin anggota tim harus satu suara agar kolaborasi berjalan Baca Rahasia dinamika grup yang hebat3. Kepemimpinan delegatif laissez-faireGaya ketiga Lewin adalah kepemimpinan delegatif atau laissez-faire. Pemimpin delegatif sangat jarang memandu grup. Mereka memungkinkan kebebasan mutlak bagi anggota tim dalam proses pengambilan delegatif memisahkan diri dari grup dan memilih untuk tidak berpartisipasi atau mengganggu perkembangan proyek. Mereka juga jarang berkomentar. Anggota grup bahkan mungkin lupa penampilan pemimpin ini saat mereka menyelesaikan proyek. Pemimpin laissez-faire mungkin berkaitan dengan pernyataan iniGrup dapat memutuskan apa yang terbaik untuk mereka, tetapi saya mengharapkan produk akhir yang luar biasa. Dalam perbedaan pendapat di perusahaan, anggota lain dapat mengambil keputusan tanpa masukan saya. Saya akan memberikan sumber daya kepada tim saya. Selanjutnya, saya ingin anggota grup yang memiliki inisiatif dan dapat menentukan cara yang memiliki pendapat berbeda dapat mencoba metode mereka sendiri-sendiri. Pro kepemimpinan delegatifKepemimpinan delegatif dapat bermanfaat jika semua anggota grup adalah pakar yang bawah kepemimpinan ini, mereka yang menghargai anatomi akan memiliki kepuasan kerja gol tim dan pemimpin sama, gol tersebut dapat dicapai. Perangkat lunak pelacakan gol dapat digunakan untuk memantau kepemimpinan delegatifMenurut studi Lewin, tim dengan kepemimpinan laissez-faire adalah tim yang paling tidak produktif. Dengan kepemimpinan delegatif, peran dan tanggung jawab tidak ini dapat menyebabkan anggota tim saling menyalahkan dan tidak bertanggung memahami tiga gaya kepemimpinan Lewin, mari kita mengambil pendekatan lain dengan mempelajari teori kepemimpinan emosional. Pendekatan ini akan membantu Anda menggunakan kecerdasan emosional untuk memahami pendapat serta sikap orang lain dan menerapkan gaya kepemimpinan yang benar. 4. Kepemimpinan visionerKepemimpinan visioner mirip dengan gaya kepemimpinan otoriter Lewin. Pemimpin visioner memiliki visi jangka panjang yang jelas dan dapat menginspirasi serta memotivasi orang lain. Jenis kepemipinan ini paling cocok digunakan saat ada perubahan besar dalam perusahaan atau arahan jelas yang dibutuhkan. Dalam kasus ini, orang-orang membutuhkan seseorang yang tepercaya sebagai pemimpin mereka dalam menghadapi ketidakpastian. Kepemimpinan ini kurang berhasil jika anggota lain adalah pakar yang memiliki ide atau pendapat berbeda dari pemimpin. Anggota tim ini tidak akan mau mengikuti pemimpin yang berbeda pandangan dengan mereka begitu Cara membangun kekuatan keahlian dan menjadi pemimpin yang lebih baikPro kepemimpinan visionerAnggota organisasi merasa terinspirasi dan memahami peran mereka. Masalah sementara tidak membuat pemimpin ini berkecil hati karena mereka menarget tujuan akhir. Pemimpin visioner mahir dalam membuat rencana cadanganuntuk mengatasi tantangan faktor eksternal seperti politik atau peristiwa kepemimpinan visionerFokus jangka pendek tim kurang. Visi dapat tidak tercapai jika terlalu berkaitan dengan kepribadian pemimpin. Pemimpin visioner berpotensi menolak ide anggota grup lain. Baca Grup vs. tim Apa bedanya?5. Kepemimpinan pembinaanPemimpin yang membina dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan anggota tim lain dan membina mereka agar menjadi lebih baik. Pemimpin ini juga dapat menghubungkan keterampilan tersebut dengan gol pembinaan akan berhasil jika pemimpin kreatif, mau berkolaborasi, dan dapat memberikan umpan balik konkret. Pembina juga harus tahu kapan perlu berhenti sejenak dan memberi seseorang kebebasan bertindak. Jika pernah memiliki pembina yang buruk, Anda tahu bahwa tidak semua orang bisa membina. Saat dilakukan dengan buruk, kepemimpinan pembinaan dapat dianggap sebagai pengelolaan mikro. Pro kepemimpinan pembinaanKepemimpinan pembinaan dapat menciptakan lingkungan yang memotivasi dan anggota grup senang menjadi bagian dari lingkungan jelas, jadi keterampilan anggota tim dapat berkembang .Gaya kepemimpinan ini memberi perusahaan keunggulan kompetitif karena menghasilkan individu terampil yang produktif dan mau membina orang kepemimpinan pembinaanKepemimpinan pembinaan membutuhkan kesabaran dan ini hanya berhasil jika orang lain mau menerima kepemimpinan semacam ini. Kepemimpinan pembinaan sangat bergantung pada hubungan yang mungkin sulit jika tidak ada interaksi tim yang erat. Baca Teori Kontingensi Fiedler Mengapa kepemimpinan tidak seragam6. Kepemimpinan afiliasiKepemimpinan afiliasi fokus pada relasi. Pemimpin afiliasi bertujuan menciptakan keselarasan. Pemimpin karismatik ini berupaya membangun dan memupuk relasi di tempat kerja sehingga menghasilkan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif dan positif. Pemimpin afiliasi berguna saat membuat tim baru atau ketika terjadi krisis karena kedua situasi ini membutuhkan kepercayaan. Gaya kepemimpinan ini dapat membahayakan saat pemimpin terlalu fokus menjadi teman dan kurang memedulikan produktivitas serta gol perusahaan. Pro pemimpin afiliasiSemangat kerja tim naik karena umpan balik yang membangun dan interpersonal cepat berhenti. Anggota tim merasa penting dan stres afiliasi menciptakan tim yang terjalin erat yang diberdayakan untuk saling membantu. Kontra pemimpin afiliasiBeberapa anggota tim dengan kinerja di bawah standar mungkin tidak terdeteksi. Kurangnya peran yang jelas dapat menyebabkan social loafing. Pemimpin afiliasi enggan mengatakan hal negatif yang tidak membantu perkembangan orang organisasi kerap terlupakan. Anggota tim menjadi tergantung secara operasional pada pemimpin. Jika pemimpin akan pindah tim atau mundur dari jabatan, anggota tim akan hilang Kepemimpinan pengabdian Cara memimpin dengan mengabdi kepada tim7. Kepemimpinan demokratisKonsep kepemimpinan demokratis sama dengan kepemimpinan partisipatif Lewin. Semua anggota tim didorong untuk berpartisipasi dan membagikan ide. Hasilnya, tim merasa diberdayakan, sekalipun pada akhirnya pemimpinlah yang mengambil keputusan. Kepemimpinan demokratis sangat cocok untuk tim dengan keterampilan tinggi di mana anggota dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat. Kepemimpinan ini kurang berdampak pada tim junior yang tidak memiliki banyak pengalaman atau pengetahuan tentang topik terkait. Gaya ini sebaiknya tidak digunakan dalam situasi yang memerlukan tindakan segera. Pro kepemimpinan demokratisKolaborasi menghasilkan kreativitas dan dan kepercayaan pegawai tinggi. Gol bersama menghasilkan akuntabilitas dan produktivitas pemimpin demokratisKolaborasi membutuhkan tim dapat kehilangan kepercayaan jika pemimpin mengambil tindakan tanpa umpan balik mereka. Kepemimpinan demokratis tidak akan berhasil jika anggota tim yang tidak memiliki Kepemimpinan PacesettingPemimpin pacesetting menentukan contoh produktivitas, kinerja, dan kualitas tinggi. Anggota tim diharapkan mengikuti jejak mereka. Jika anggota tim tidak bisa mengikuti, pemimpin pacesetting akan turun tangan dan menyelesaikan tugas dengan benar. Kepemimpinan pacesetting akan berhasil saat pemimpin membuat persyaratan yang jelas dan memotivasi anggota tim untuk memenuhi batas waktu. Kepemimpinan ini akan gagal saat anggota tim kehilangan kepercayaan kepada pemimpin dan stres, bekerja berlebihan, atau tidak termotivasi. Pro pemimpin pacesettingPemimpin pacesetting mampu mencapai gol bisnis tepat waktu. Dengan pemimpin pacesetting, tim dapat bekerja sepenuhnya. Laporan progres memungkinkan isu diidentifikasi dengan cepat. Kontra pemimpin pacesettingKepemimpinan pacesetting dapat menyebabkan anggota tim stres dan tidak termotivasi serta memiliki semangat kerja rendah. Anggota tim dapat kehilangan kepercayaan jika pemimpin mengawasi dan mengoreksi setiap langkah fokus pada hasil dan batas waktu dapat menyebabkan kreativitas berkurang. Umpan balik yang diberikan terbatas. 9. Kepemimpinan kuasaKepemimpinan kuasa mirip dengan kepemimpinan perintah atau paksaan. Dalam gaya ini, pemimpin memiliki gol dan tujuan yang jelas yang dikomunikasikan kepada tim dan mengharapkan orang lain patuh. Mereka menerapkan prosedur serta kebijakan untuk menciptakan struktur. Kepemimpinan kuasa biasanya digunakan saat anggota tim lain tidak memiliki keterampilan atau keahlian. Dalam skenario ini, anggota membutuhkan struktur untuk mengetahui cara menyelesaikan tugas mereka. Kepemimpinan ini akan berhasil dalam situasi mendesak ketika tidak ada waktu untuk diskusi. Jika digunakan, gaya kepemimpinan ini sebaiknya dikombinasikan dengan gaya lain. Pro kepemimpinan kuasaAda ekspektasi yang jelas yang dapat meningkatkan kinerja pekerjaan. Berguna saat masa-masa krisis karena keputusan dapat dibuat dengan kuasa dapat bermanfaat dalam grup pekerja yang tidak terampil atau tidak kuasa dapat dengan cepat mendeteksi jika anggota tim kepemimpinan kuasaJika pemimpin tidak lebih berpengalaman dari grup, gaya kepemimpinan ini gagal. Tidak ada kolaborasi, dan ini menghambat kerja tim dapat turun dan pegawai tidak begitu ketergantungan tinggi pada pemimpin, menyebabkan hambatan. Pemimpin kuasa dapat dengan mudah berubah menjadi pemimpin kepemimpinan emosional dapat diimplementasikan ke dalam pekerjaan sehari-hari Anda dengan mudah. Pertama, identifikasi jenis tim yang bekerja sama dengan Anda. Lalu, pertimbangkan gaya kepemimpinan yang paling mendukung tugas Anda. Selanjutnya, cobalah menyesuaikan gaya kepemimpinan emosional Anda dengan skenario yang muncul. Dengan sedikit latihan, teori ini dapat mengubah pendekatan kepemimpinan Cara mengelola beban kerja tim Anda secara efektif10. Kepemimpinan transformasionalSelain teori kepemimpinan Lewin dan teori kepemimpinan emosional, ada dua gaya kepemimpinan lain yang lebih penting transformasional dan transaksional. Dua gaya ini didokumentasikan oleh Bernard M. Bass, psikolog Amerika yang mempelajari perilaku organisasi dan kepemimpinan. Sekalipun mungkin nama gaya ini terdengar asing, Anda kemungkinan besar sudah menerapkannya di tempat kerja. Teori paling populer Bernard M. Bass adalah kepemimpinan transformasional yang juga disebut sebagai empat I. Teori ini berlandaskan konsep James MacGregor Burns pada 1978 yang menjelaskan, “pemimpin dan anak buah saling membantu untuk mencapai level semangat kerja dan motivasi yang lebih tinggi.” Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin transformasional secara efektif mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari orang lain yang ingin mengikuti mereka. Empat I dalam kepemimpinan transformasional adalah individualized consideration pertimbangan individu, intellectual stimulation stimulasi intelektual, inspirational motivation motivasi inspiratif, dan idealized influence pengaruh ideal. Empat I ini digunakan untuk mengukur tingkat transformasional pemimpin. Pro kepemimpinan transformasionalPemimpin transformasional menggunakan pembinaan dan dorongan untuk memberdayakan tim mereka. Anggota tim dianggap sebagai individu, jadi semua keterampilan unik mereka dapat digunakan secara efektif. Tim bersatu dalam gerakan bersama yang menghasilkan pertumbuhan dalam diberi kebebasan. Kontra kepemimpinan transformasionalTugas-tugas yang lebih kecil mudah luput. Artinya, visi sulit yang terus terlibat dapat menyebabkan tekanan dan kelelahan bekerja. Gol pemimpin harus selaras dengan gol perusahaan agar tidak menimbulkan risiko. Semua anggota tim harus menghormati pemimpin dan menyetujui pendekatan mereka. 11. Kepemimpinan transaksionalGagasan kepemimpinan transaksional pertama kali dibentuk oleh sosiolog Max Weber. Gaya ini kemudian dielaborasi oleh Bernard M. Bass sebagai kontra dari kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transaksional menggunakan hadiah dan hukuman untuk memotivasi anggota tim. Pemimpin semacam ini meyakini bahwa rantai komando yang jelas akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Anggota tim harus mematuhi instruksi dan terus dipantau pemimpin. Pro kepemimpinan transaksionalKepemimpinan transaksional berguna dalam situasi dengan masalah yang dengan jelas. Gaya kepemimpinan ini dapat berguna dalam krisis karena semua orang memiliki peran yang grup mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Kontra kepemimpinan transaksionalGaya kepemimpinan transaksional menghambat kreativitas anggota tim. Pemimpin transaksional tidak mendukung kebutuhan emosional anggota tim. Pemimpin jenis ini tidak mengapresiasi inisiatif individu. Peran kepemimpinan ini biasanya tidak memiliki kesuksesan jangka panjang karena terlalu fokus pada gol jangka pendek. Baca 6 kiat membangun budaya organisasi yang kuat menurut para pemimpin AsanaKepemimpinan vs. manajemenKepemimpinan dan manajemen sering digunakan secara bergantian. Namun, keduanya memiliki makna menggunakan visi mereka untuk memajukan perusahaan sambil membuat tim selalu terinspirasi. Mereka juga memiliki pengaruh sosial dan dapat menggunakannya untuk menguntungkan organisasi. Di sisi lain, manajer memiliki peran operasional dalam perusahaan untuk menjaga proyek tetap sesuai rencana menggunakan gaya manajemen itu operasional. Ini berarti menentukan prioritas, mengevaluasi prioritas, keputusan perekrutan dan pemecatan, keputusan kompensasi, dan hal-hal serupa. Pemimpin lebih berperan sebagai pembina, atau bahkan pemandu spiritual. Dia bertanggung jawab mempertahankan energi, membuat semua orang di tim selalu terinspirasi dan membantu mereka berkembang, serta memastikan semua orang selaras dalam arah yang sama. Pemimpin harus menjadi titik kekuatan dan stabilitas di seluruh perubahan.”—Dustin Moskovitz, rekan pendiri dan CEO, AsanaUntuk menjadi pemimpin, Anda tidak perlu menjadi manajer. Pemimpin dapat ditemukan di setiap peran dalam perusahaan, tidak hanya jabatan tingkat atas. Jika berupaya menjadi pemimpin yang lebih baik dalam peran Anda, ada baiknya untuk memahami pro dan kontra gaya kepemimpinan saat ini dan jenis kepemimpinan tambahan yang dapat diwujudkan. Selanjutnya, kita akan membahas berbagai gaya dan teori kepemimpinan untuk membantu memahami gaya Anda dengan lebih baik. Anda bahkan dapat menerapkan beberapa strategi baru sepanjang Kepemimpinan vs manajemen Apa bedanya?Apa gaya kepemimpinan Anda?Seperti yang dapat dilihat, ada banyak teori kepemimpinan dan pendapat tentang kepemimpinan yang berbeda. Teori Lewin membagi pemimpin ke dalam tiga kategori, dengan partisipatif menjadi yang paling efektif. Teori kepemimpinan emosional menawarkan enam gaya kepemimpinan yang akan diterapkan pemimpin efektif pada waktu yang berbeda, tergantung situasi. Bass memberi kita dua gaya yang berlawanan—transformasional dan transaksional—salah satunya memotivasi dengan memberdayakan orang lain, sedangkan yang lain memotivasi dengan hadiah dan hukuman. Tidak ada satu gaya kepemimpinan yang tepat, tetapi ada gaya yang mungkin Anda sukai secara natural. Mana gaya yang paling Anda pahami? Apa gaya default Anda? Pahami pro dan kontranya sehingga Anda dapat menjadi pemimpin yang memberdayakan tim untuk berkembang. Jika kesulitan memimpin dengan metode saat ini, pertimbangkan untuk mencoba pendekatan kepemimpinan baru. Baca 39 kutipan bisnis untuk memberdayakan tim AndaBerdayakan tim dengan gaya kepemimpinan yang efektifGaya kepemimpinan adalah klasifikasi tentang cara Anda mempraktikkan keterampilan kepemimpinan. Seperti yang kita tahu, pemimpin memiliki banyak kekuatan. Mereka menghabiskan berhari-hari untuk berbagai tanggung jawab, mulai memotivasi orang lain dan berpikir kreatif hingga menyelesaikan masalah dan mengambil risiko. Tapi, tidak ada pemimpin yang sama. Cara pemimpin menangani set tugas yang sama sangat berbeda dari pemimpin bertugas memastikan tim memenuhi gol organisasi. Perangkat lunak manajemen kerja akan membantu memastikan tim satu pemahaman, terlepas dari tempat Anda memimpin mereka. Coba Asana untuk manajemen kerja

sikap kepemimpinan dalam organisasi yang baik kecuali